Artikel

STAY AT HOME ALA RASULULLAH SAW


"Dari Siti Aisyah RA, ia berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW perihal thaun, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, Dahulu, thaun adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Maka tiada seorang pun yang tertimpa thaun, kemudian ia menahan diri di rumah dengan sabar serta mengharapkan ridha-Nya seraya menyadari bahwa thaun tidak akan menimpanya selain telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid.
(HR. Bukhari, Nasai dan Ahmad).
 
Assalamualaikum Anak Sholeh dan Sholehah!
 
Tanpa kita sadari, sudah hampir 2 bulan lamanya wabah corona atau covid-19 masuk ke negara kita Indonesia dan menyebabkan banyak sekali dampak terhadap kehidupan kita semua. Sedikit cerita, ternyata pada zaman Rasululullah, tepatnya di Kota Madinah tahun ke-6 Hijriyah. Kaum muslim yang berada di kota Madinah terkena wabah mematikan, yaitu penyakit thaun (sejenis wabah penyakit kolera).
 
Tidak jauh berbeda seperti yang sedang terjadi kepada kita sekarang. Dalam hadits diatas, terdapat kalimat dahulu, thaun adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman, maksudnya adalah wabah penyakit merupakan suatu bentuk peringatan atau ujian dari Allah SWT. Namun, untuk kita sebagai orang yang beriman kepada Allah, wabah penyakit ini bisa menjadi bentuk rahmat atau kasih sayang dari Allah SWT.
 
Kemudian saat itu Rasulullah bersabda,
Thaun adalah sejenis kotoran (siksa) yang ditimpakan kepada satu golongan dari Bani Israil atau kepada umat sebelum kalian. Maka itu jika kalian mendengar ada wabah tersebut di suatu wilayah janganlah kalian memasuki wilayah tersebut dan jika kalian sedang berada di wilayah yang terkena wabah tersebut janganlah kalian mengungsi darinya.
(Shahih Al-Bukhari No. 3214)
 
Maka, kita bisa memahami Rasulullah pun memberikan nasehat agar kita bisa menghadapi wabah ini, diantaranya:
1. Tidak keluar rumah
Hadist diatas mengatakan, menahan diri di rumah.
Slogan atau hastag #stayathome dan #dirumahaja merupakan salah satu metode yang diharapkan dapat memutuskan penyebaran wabah covid-19. Karena jika kerumunan masyarakat dibatasi, insya Allah menyebaran covid-19 akan berkurang. Stay at home atau dirumah aja adalah pembatasan pergerakan berskala kecil dalam ruang lingkup keluarga namun efektif dalam meminimalisir penyebaran covid-19, kemudian untuk skala wilayah yang cukup besar, diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) oleh Pemerintah Daerah.
Sehingga seluruh aktivitas manusia dipindahkan ke rumah masing-masing. Seperti murid/ mahasiswa yang belajar di rumah, pekerja/ karyawan bekerja dirumah, bahkan untuk kegiatan ibadah pun dilakukan dirumah, termasuk larangan mudik sampai wabah ini dirasakan telah mereda.

2. Sabar
Hadist diatas mengatakan, dengan sabar serta mengharapkan ridha-Nya.
Rasulullah memberikan nasehat agar kita diam di rumah dan melakukan segala aktivitas dirumah. Rasulullah mencontohkan agar kita tetap sabar menahan diri untuk tidak keluar dari wilayah yang terkena wabah covid-19 dan semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT, meyakini diri bahwa wabah ini adalah suratan takdir Allah SWT tanpa mengeluh dan putus asa.
Insya Allah jika kita bertahan di rumah, bisa mendapatkan pahala syahid walaupun tidak sampai meninggal dunia. Kita tetap berbaik sangka kepada Allah, tidak meninggalkan ikhtiar secara lahir maupun batin juga tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah dengan cara sering berwudhu, menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan, menjaga imunitas tubuh, tetap berolah raga dan makan makanan yang sehat, jaga jarak juga tidak keluar rumah kecuali saat keadaan mendesak.

3. Meningkatkan Ibadah
Hadist diatas mengatakan, serta mengharapkan ridha-Nya.
Selama berada di rumah, alangkah baiknya kita tetap meningkatkan kualitas ibadah dan selalu berdoa, memohon kepada Allah SWT agar pandemi Covid-19 segera berakhir dari negara kita Indonesia juga seluruh dunia. Terutama di saat bulan suci ini, rumah dapat dijadikan tempat ibadah yang paling aman dan nyaman. Kita bisa melakukan ibadah secara munfarid atau berjamaah dengan anggota keluarga. Ibadah yang dilakukan adalah tilawah Al Quran, sholat dhuha, sholat tarawih dan witir, berdzikir, sahur dan berbuka puasa juga aktivitas ibadah lainnya. Sehingga rumah kita dapat menjadi saksi ibadah dan menjadikan rumah kita penuh berkah.
 
Terakhir, Hadist diatas mengatakan, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid. Semoga untuk kita yang sedang berjuang menghadapi wabah Covid-19 dengan tetap diam di rumah dengan penuh kesabaran, tawakal dan menjalankan ibadah dengan baik, niscaya meraih pahala seperti pahala orang yang wafat berjuang membela agama Allah SWT.
 
Semoga bacaan ini bermanfaat, selalu semangat dan mari bersatu melawan corona.
 

You May Like